Jarvis Balanced Fund lagi-lagi membuat geger jagat komunitas investor aplikasi investasi reksa dana yaitu Bibit. Gimana nggak bikin geger, pasalnya kenaikan NAV 9 hari terakhir (21 Juli 2021 – 30 Juli 2021) sudah menyentuh +5,4%.
Ini setara kenaikan harga NAV reksa dana pasar uang dalam setahun, bisa dicapai jarvis hanya dalam hitungan hari. Atau kenaikan harga NAV reksa dana pendapatan tetap dalam 6 bulan.
Mungkin bagi sebagian sobat investor ada yang berpikir bahwa tidak masuk akal. Namun, semua masuk akal jika kita lihat history sebelumnya dari si ‘jarvis’ kecil cabe rawit ini.
Kita coba menilik sebentar CAGR Jarvis Balanced Fund setahun terakhir, Terpantau bahwa dalam setahun terakhir, kenaikan harga NAV Jarvis Balanced Fund tembus +103,76%.
Gila nggak tuh!
Itu berarti jika kamu hanya investasi hanya Rp1 juta di produk reksa dana Jarvis Balanced Fund setahun lalu, saat ini portofolio kamu berubah menjadi Rp2.037.557!
Bunga malah lebih banyak dibanding modal!
Gimana? nggak masuk akal banget kan?
Ya sudah kita coba ‘masuk akalin’ dulu dengan cari tahu siapa orang dibalik kesuksesan reksa dana Jarvis Balanced Fund dan kenapa kenaikan NAV/CAGR nya bisa segila ini
Daftar Isi
Apa itu Jarvis Balanced Fund
Jarvis Balanced Fund adalah sebuah produk reksa dana campuran yang dikelola oleh manajer investasi Jarvis Asset Management. Jarvis Asset Managament sendiri berkantor di Plaza Asia, Jl. Jend. Sudirman No.Kav 59, RT.5/RW.3, Senayan, Kebayoran Baru, South Jakarta City, Jakarta 12110, Indonesia.
Jarvis Asset Management setidaknya sudah memiliki dua produk reksa dana, yaitu Jarvis Money Market Fund dan Jarvis Balanced Fund.
Sampai saat ini, Jarvis Asset Management sudah berizin operasi oleh OJK (Otoritas Jasa Keuangan) dan sudah mendapat ijin juga untuk membuka produk reksa dana.
Jadi, terkait keamanan dana investor sudah ada yang mengawasi dari OJK-nya sendiri. Dalam hal ini kecil kemungkinannya untuk menipu atau melakukan kecurangan berupa fraud dan sebagainya.
Lantas kenapa imbal hasilnya begitu tinggi?
Untuk melihat imbal hasil sebuah produk reksa dana, kita sebagai investor bisa melihat Prospektus dan Fund Fact Sheet-nya.
Sebelumnya, kamu bisa membaca Fund Fact Sheet-nya disini.
Setelah kamu membuka FFS (Fund Fact Sheet)-nya. Kamu sudah dapat mengetahui, dana nya digunakan kemana dan digunakan untuk apa saja.
Kasus Jarvis Balanced Fund ini, kita lihat FFS-nya bahwa alokasi asetnya digunakan untuk :
– Saham 67,2%
– Surat hutang 1,2%
– Pasar uang 30,9%
Bagi yang belum tahu, Jarvis Balanced Fund ini sebuah produk reksa dana campuran yang dimana sang manajer investasi dapat lebih fleksibel untuk mengalokasikan dana investor ke mana saja yang sedang baik proyeksinya.
Misal kita lihat keadaan ekonomi sekarang. Saat PPKM seperti saat ini, beberapa sektor bisnis sedang dalam masa kritis. Nah sebagai manajer investor yang piawai, Jarvis Asset Management tinggal pindahkan saja dana saham ke produk investasi lain, deposito misalnya.
Nah dengan begini, maka bisa memaksimalkan keuntungan.
Pembahasan FFS-nya kita potong segini dulu, kita akan lanjut ke pembahasan lain yang tidak kalah penting yaitu …
Kenapa Jarvis Bisa Naik Pesat?
Di atas kita sudah membahas sedikit tentang bagaimana manajer investasi Jarvis Asset Management bisa memaksimalkan produk reksa dana Jarvis Balanced Fund dengan pintar-pintar mengelola dana investor yang dimiliki.
Kali ini kita akan mulai membahas kenapa jarvis bisa naik pesat, pembahasannya akan dibagi ke beberapa sub bahasan. Jadi, kita langsung saja mulai !
Alokasi Dana Lebih Fleksibel
Seperti yang sudah kita singgung, bahwa reksa dana campuran memiliki aturan yang sangat fleksibel dibanding jenis reksa dana lain.
Misalnya kita contohkan reksa dana pasar uang. Dalam RDPU (Reksa Dana Pasar Uang) Manajer Investasi mempunyai aturan bahwa dana kelolaan harus diinvestasikan di instrumen pasar uang minimal 79% dari total dana kelolaan.
Nah untuk sisanya yaitu 21%-nya, baru diperbolehkan untuk digunakan pada instrumen investasi lain seperti obligasi dan saham.
Tidak jauh beda dengan reksa dana saham, setidaknya MI harus mengalokasikan dana kelolaan ke instrumen saham dengan porsi minimal 79%, sisanya bisa dialokasikan ke produk investasi lain seperti pasar uang dan obligasi.
Berbeda dengan reksa dana campuran, Manajer Investasi di reksa dana campuran punya aturan yang lebih jauh fleksibel. Dana kelolaan yang dimiliki bisa dialokasikan ke berbagai instrumen reksa dana lain dengan porsi yang lebih banyak, yaitu :
– Saham 1 – 79%
– Surat hutang 1 – 79%
– Pasar uang 1 – 79%
Jika kasusnya ekonomi sedang terpuruk seperti sekarang, sang manajer investasi tinggal switch saja mayoritas dana kelolaan ke pasar uang dan surat hutang saja.
Misalnya :
– Saham 5%
– Surat hutang 20%
– Pasar uang 75%
Kalo prospek ekonomi sudah membaik tinggal pindahkan lagi dana kelolaannya ke saham kembali menjadi :
– Saham 79%
– Surat hutang 15%
– Pasar uang 6%
Dengan privilege bisa mengatur dana kelolaan lebih fleksibel, Jarvis Balanced Fund bisa mempunyai imbal hasil yang lebih tinggi jika manajer investasinya piawai.
Alokasi Dana Ke Saham Gorengan
Setelah kita tahu bahwa sang manajer investasi bisa lebih fleksibel mengelola dana kelolaannya ke instrumen investasi yang sedang bagus.
Ada alasan kenapa Jarvis Balanced Fund bisa memberikan imbal hasil yang tidak masuk akal. Salah satunya berani entry ke saham gorengan.
Memang bagi sebagian orang saham gorengan adalah sebuah emiten saham yang harus dihindari karena pergerakannya tidak bisa ditebak.
Namun tahukah kamu bahwa saham gorengan lah yang dapat memberikan return yang lebih tinggi dibanding saham-saham bluechip?
Kenapa bisa begitu?
Alasan kenapa saham gorengan bisa naik lebih pesat dibanding emiten saham-saham yang sudah besar karena saham gorengan sangat sensitif akan berita.
Jika banyak berita baik yang membicarakan sebuah emiten saham gorengan, maka bisa dalam beberapa jam harga sahamnya naik hingga 2%.
Sudah dipelajari sebelumnya bahwa high risk, high return. Bisa mudah naik, maka saham gorengan bisa dengan mudah untuk anjlok.
Makanya sebagai manajer investasi harus sering mengecek pasar apakah sedang banyak berita atau buruk tentang emiten saham tersebut. Jika dirasa akan ada berita buruk maka sang manajer investasi bisa mempertimbangkan untuk take profit atau stay dulu.
Nah dari Jarvis Balanced Fund ini memang mempunyai manajer investasi yang gila, yang bisa tahu kapan harus masuk dan keluar sehingga bisa memaksimalkan keuntungan.
Baguskah Investasi di Jarvis Balanced Fund Saat ini?
Pembahasan tentang bagaimana NAV Jarvis Balanced Fund bisa naik pesat sudah kita bahas bersama.
Pertanyaan selanjutnya, baguskah investasi di Jarvis Balanced Fund saat ini atau sudah terlambat?
Perlu kamu ketahui bahwa tidak ada kata terlambat dalam investasi di reksa dana.
Menilik reksa dana yang lain, hampir tidak ada produk reksa dana yang imbal hasilnya terus turun hingga beberapa tahun atau stuck.
Ingat bahwa reksa dana itu sudah ada sang pengelola yaitu manajer investasi. Jadi disini sang manajer investasi bisa mengalokasikan dana kelolaannya ke instrumen investasi yang baik.
Jika terus-terusan jelek, maka akan dicari lagi, lagi dan lagi ke instrumen investasi yang paling terbaik hingga bisa memperoleh keuntungan.
Tidak seperti investasi saham yang investor pemula bisa saja tidak bisa keluar karena harga sahamnya sudah menyentuh 50 rupiah perlembar.
Di reksa dana saya rasa manajer investasi mempunyai pemahaman yang luas tentang mau ditaruh dimana saja dana kelolaan yang dimiliki. Toh sebelum masuk ke bidang pekerjaan manajer investasi sebelumnya orang tersebut memang mempunyai keterampilan di bidang tersebut.
Mengutip dari Youtuber sekaligus investor ternama Doddy Bicara Investasi dalam sebuah kesempatan ngobrol bareng di seminar, Doddy mengatakan :
Kesimpulannya, disini saya tidak pom-pom-in kamu untuk investasi di Jarvis Balanced Fund, toh di dunia reksa dana tidak ada keuntungan pom-pom-in seperti pada saham.
Disini saya hanya membagikan pandangan saya dalam berinvestasi.
Mau di percaya monggo, nggak percaya silahkan 😀
Semua kembali ke diri investor masing-masing.
Cheers~
Bagus sekali artikelnya karena membahas informasi mengenai jarvis lebih lengkap. Background saya bukan di bidang keuangan, tapi saya pertama kali memberanikan diri untuk melakukan investasi di reksadana melalui bibit pada bulan April 2021 menggunakan gaji pertama saya walaupun tidak terlalu besar nilai yang saya investasikan. pilihan saya jatuh kepada jarvis dengan pertimbangan awam pada saat itu “minimal investnya 1jt” karena saya pikir orang-orang yang invest di sana, ya orang-orang yang niat buat nabung. Selain itu, karena di Bibit Jarvis hanya mengelola satu reksa dana yaitu Jarvis Balanced Fund jadi saya yakin Manajer Investasi akan mengelola dana dengan semaksimal mungkin. Meskipun bisa dibilang Jarvis merupakan MI “baru” tapi saya memutuskan untuk memercayai Jarvis. dan sebagai hasilnya return yang telah saya dapatkan cukup tinggi, bahkan pernah mencapai 16%, karena keuangan saya masih kurang stabil jadi saya beberapa kali mengambil investasi saya di Jarvis, tapi hingga saat ini saya belum mengalami kerugian. Itu sedikit pengalaman saya sebagai investor awam yang baru pertama kali nabung di reksadana. Semoga Jarvis makin to the moon kedepannyaa. Sukses terus!
Sekarang Jarvis lagi turun gila gilaan. Mohon dibahas juga kira kira kenapa bisa begitu ? Dan apakah masih layak? Terimakasih
Halo Admin Ricoaditya.com,
Saya Dini dari investbro.id, Kami ingin menawarkan kerjasama.
Adakah alamat email yang bisa kami contact?
Terimakasih sebelumnya.
Salam,
Dini