Tahukah kamu, menurut data survei newsnationnow.com menyebutkan bahwa 1 dari 4 penduduk Amerika tidak memiliki dana darurat? Memangnya sepenting apa dana darurat itu? dan kenapa kita harus memilikinya?
Sudah menjadi mandatory bahwa semua orang yang ada di dunia ini harus memiliki sebuah dana darurat.
Dana darurat digunakan ketika seseorang sedang membutuhkan uang secara tiba-tiba dan tidak pasti sehingga ia tidak perlu susah-susah atau kebingungan harus mencari uang itu kemana.
Sebenarnya apa itu dana darurat? benarkah kita membutuhkannya?
Daftar Isi
Pengertian Dana Darurat
Mengutip dari artikel yang diterbitkan oleh OJK, dana darurat adalah sebuah dana yang sudah disiapkan untuk keadaan darurat yang bahkan kita tidak tahu kapan dan untuk apa uang itu digunakan, baik digunakan saat kita terkena PHK (Pemutusan Hubungan Kerja), kerusakan rumah, ataupun kecelakaan.
Dengan kata lain, dana darurat adalah dana yang akan kita gunakan ketika ada keadaan darurat.
Dengan dana darurat, diharapkan bahwa kita bisa melewati ‘masa darurat’ tersebut tanpa menyusahkan orang lain ataupun diri sendiri.
Alasan dan Manfaat Memiliki Dana Darurat
Ada beberapa alasan dan manfaat ketika kita memiliki dana darurat, diantaranya :
- Dana cadangan sehingga kita tidak perlu menjual atau menggadaikan apapun,
- Sebuah persiapan siapa tahu dimasa mendatang kita memerlukan uang tunai dalam jumlah yang banyak,
- Tidak kehilangan momentum ketika ada kesempatan bisnis atau properti yang tidak datang dua kali,
- Membuat hidup lebih tentram karena ada uang backup.
Walaupun sudah banyak yang tahu mengenai manfaat memiliki dana darurat yang seperti saya sebutkan di atas, namun banyak dari orang-orang tersebut yang masih mengabaikan memiliki dana darurat.
Padahal setelah kita tahu segudang manfaat memiliki dana darurat, kita seharusnya langsung sadar dan mencoba untuk menyisihkan beberapa persen dari gaji yang kita terima perbulannya ke dana darurat.
Cara Menghitung Dana Darurat
Sebenarnya tidak ada cara pasti bagaimana cara menghitung dana darurat. Alasannya adalah setiap orang memiliki kebutuhan dana darurat yang berbeda-beda.
Namun, di artikel kali ini saya akan membagikan cara menghitung dana darurat secara universal sehingga bisa memudahkan semua orang untuk memiliki dana darurat.
Langsung saja kita ke caranya …
Seperti yang kita tahu bahwa dana darurat adalah dana yang kita persiapkan ketika ada hal-hal yang tidak kita inginkan terjadi.
Berapa sih dana darurat ideal yang kita punya?
Kita bisa menggunakan pendekatan melalui “berapa banyak pengeluaran yang kamu keluarkan tiap bulan”.
Kita gunakan contoh kasus.
Misalnya ada orang bernama Agus yang mempunyai pekerjaan sebagai pekerja kantoran di perusahaan swasta. Tiap bulannya ia digaji oleh perusahaan sebesar Rp3 juta.
Dari uang Rp3 juta tersebut, dalam sebulan ia memiliki pengeluaran Rp2,4 juta.
Kenapa kita gunakan 6 kali? karena 6 kali itu diharapkan setara pengeluaran kita dalam setengah tahun. Sebenarnya kamu bisa menambah hingga 12 kali pengeluaran, itu akan jauh lebih bagus.
Dari pengeluaran Rp2,4 juta tadi, kita gunakan menggunakan perhitungan ideal dana darurat yaitu seperti ini :
Rp2.400.000 x 6 = Rp14.400.000,-
Dengan pengeluaran Rp2,4 juta perbulan, dana darurat yang (setidaknya) dipersiapkan oleh Agus adalah Rp14,4 juta.
Apakah kita boleh menambah dana darurat yang kita punya?
Jawabannya adalah boleh-boleh saja, di sini saya membagikan cara agar bisa digunakan oleh semua orang. Entah itu dari kalangan menengah ke atas, menengah, ataupun ke bawah.
Penempatan Dana Darurat
Sangat tidak etis jika kita sudah mempersiapkan dana darurat yang kita miliki dan hanya disimpan di tabungan saja.
Kamu masih ingat kan dari artikel-artikel saya sebelumnya yang mengatakan bahwa uang yang kita simpan di tabungan itu setiap tahunnya dimakan oleh inflasi ditambah dengan dimakan oleh admin bulanan bank?
Lalu bagaimana? apakah sebaiknya dana darurat kita digunakan untuk membeli saham saja agar bisa untung?
Jawabannya sangat salah, alasan kita diharuskan memiliki dana darurat adalah agar uang tersebut bersifat liquid (gampang dicairkan) dengan harapan bisa digunakan kapanpun.
Dengan kata lain, sangat tidak dianjurkan untuk menempatkan dana darurat ke instrumen investasi yang bersifat volatile seperti pada saham.
Saya sendiri sebenarnya punya strategi khusus agar uang kita tidak sia-sia dimakan oleh inflasi namun masih bisa digunakan kapan saja atau bersifat liquid.
Strategi yang saya gunakan adalah :
50% dari total dana darurat yang saya miliki saya tempatkan pada tabungan bank,
50% sisanya saya tempatkan pada instrumen investasi Reksa Dana Pasar Uang.
Dengan begini saya memenuhi klasifikasi bahwa dana bersifat liquid karena 50% ada di bank, dan dana tidak tergerus oleh inflasi karena sisanya saya tempatkan ke instrumen investasi.
Untuk penempatan reksa dananya kamu tidak boleh memilih pada reksa dana sembarang, kamu harus memilih reksa dana pasar uang dan memiliki return yang tinggi agar setimpal dengan inflasi yang terjadi tiap tahunnya.
Biasanya saya berinvestasi reksa dana di aplikasi Bibit. Alasan saya berinvestasi di platform tersebut adalah karena reksa dana-reksa dana yang ada di Bibit sebelumnya sudah di filter dulu oleh Tim Bibit agar memperkecil kemungkinan adanya produk reksa dana yang jelek.
Di aplikasi Bibit saya mempercayakan dana darurat yang saya miliki dikelola oleh Manajer Investasi dari Sucorinvest Asset Management yaitu Sucorinvest Sharia Money Market Fund. Sebuah produk reksa dana bertipe reksa dana pasar uang.
Alasan menempatkan setengah dari total dana darurat saya ke reksa dana pasar uang adalah, reksa dana pasar uang umumnya lebih cepat mencairkan uang kita ketika kita membutuhkan uang tersebut.
Jika biasanya pencairan dana dari reksa dana itu membutuhkan maksimal 7 hari kerja, di reksa dana pasar uang hanya 2-3 hari kerja saja.
Dengan begini dana darurat saya masih dapat mempertahankan nilainya kan? hehe.
Kesimpulan
Kesimpulan pada artikel kali ini adalah, wajib bagi semua orang untuk memiliki dana darurat. Memiliki dana darurat tidak bisa ditawar oleh apapun, semua orang harus memilikinya.
Bahkan ketika kamu mau mulai investasi namun tidak memiliki dana darurat sebelumnya, saya sangat tidak merekomendasikan kamu untuk memulai investasi.
Lebih baik uangnya digunakan untuk cicil dana darurat dulu daripada cepat-cepat untuk memulai investasi.
Itu saja yang bisa saya sampaikan di tulisan kali ini.
Terima kasih telah membaca hingga akhir.
Cheers~