Di dunia investasi reksa dana, setidaknya ada 4 jenis reksa dana yang populer di Indonesia. Di antara lain : Reksa Dana Pasar Uang (RDPU), Reksa Dana Pendapatan Tetap (RDPT), Reksa Dana Campuran (RDC) dan Reksa Dana Saham (RDS).
Keempat reksa dana tersebut mempunyai karakteristiknya masing-masing dengan perbedaan imbal hasil dan risikonya yang berbeda tiap jenis reksa dana.
Reksa Dana Pasar Uang biasanya alokasi dana dari investor akan diracik oleh manajer investasi untuk ditempatkan pada produk-produk pasar uang (deposito surat hutang jangka pendek) yang jatuh tempo kurang dari setahun. Cocok bagi investor yang mempunyai profil risiko rendah.
Reksa Dana Campuran seperti pada namanya, reksa dana ini menempatkan uang kelolaan dari investor ke berbagai macam produk investasi. RDC adalah satu-satunya jenis reksa dana yang paling fleksibel. Artinya sang manajer investasi boleh mengalokasikan dananya ke produk mana pun dengan komposisi yang tak terbatas pula. Reksa dana ini mempunyai imbal hasil yang tergantung pada performa sang manajer investasi itu sendiri. Untuk mengetahui produk RDS unggulan kamu bisa membaca artikelnya disini.
Yang ketiga, Reksa Dana Saham mengalokasikan sebagian besar dana kelolaan ke produk-produk saham, biasanya reksa dana saham dibagi lagi menjadi beberapa macam, seperti reksa dana saham indeks, reksa dana saham syariah, reksa dana saham sri kehati, dll. Reksa dana saham sendiri cocok bagi investor yang suka high risk, high return.
Yang terakhir adalah Reksa Dana Pendapatan Tetap atau Reksa Dana Obligasi. Reksa dana ini menempatkan dana kelolaan investor ke produk-produk surat hutang. Entah itu surat hutang negara atau korporasi.
Pada artikel kali ini kita akan fokus untuk membahas Reksa Dana Obligasi, khususnya perbedaan dalam reksa dana obligasi yang sebenarnya dipecah menjadi 2 jenis reksa dana lagi. Yaitu reksa dana obligasi pemerintah dan reksa dana obligasi korporasi.
Tertarik untuk membaca ulasannya? yuk langsung saja mulai ke pembahasannya!
Daftar Isi
Apa itu Obligasi
Sebelum masuk ke pembahasan utama, alangkah baiknya kita mengetahui dulu apa itu obligasi.
Obligasi adalah surat utang berharga yang dapat diperjualbelikan, surat utang tersebut bisa dengan masa tenggat jangka menengah ataupun jangka panjang. Dalam surat utang obligasi, disana tertulis perjanjian dua pihak antara penerbit obligasi dan pembeli obligasi. (sumber : OJK)
Pihak penerbit obligasi adalah pihak yang mengajukan pinjaman dana ke siapapun yang tertarik untuk meminjamkan dana ke mereka dengan imbal hasil yang sudah tertulis dan disepakati sebelumnya.
Pihak pembeli obligasi adalah pihak pemilik dana yang tertarik meminjamkan dana ke mereka sebagai bentuk investasi dan mempunyai hak mendapatkan imbal hasil.
Obligasi adalah sebuah efek yang sudah tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan masuk ke jenis pasar sekunder. Masih di bawah saham.
Untuk mengetahui lebih lanjut tentang obligasi, kalian bisa langsung membacanya dari situs IDX.co.id.
Jenis – Jenis Obligasi
Obligasi terbagi menjadi beberapa macam. Sebenarnya ada banyak sekali obligasi yang ada di Indonesia.
Diantara lain adalah : Obligasi Pemerintah, Obligasi Korporasi, Obligasi Daerah, Obligasi Konvensional, Obligasi Ritel, Obligasi Kupon, dan masih banyak lagi.
Dari banyaknya obligasi yang ada di Indonesia, hanya ada 4 jenis yang cukup populer, yaitu : obligasi pemerintah (goverment bonds), obligasi korporasi (corporate bonds), obligasi pemerintah daerah (municipal bonds) dan obligasi tanpa bunga (zero coupon bonds).
Dari keempat jenis obligasi yang cukup populer diatas dibagi lagi menjadi hanya 2 obligasi favorit investor di Indonesia yaitu : Obligasi Korporasi dan Obligasi Pemerintah.
Nah, di artikel kali ini kita akan membahas dua obligasi tersebut untuk kasus reksa dana. Memangnya lebih baik mana?
Reksa Dana Obligasi Pemerintah VS Korporasi
Di atas kita sudah singgung pengertian dari obligasi dan beragam obligasi yang ada di Indonesia.
Kali ini kita akan membandingkan kedua obligasi terfavorit investor di Indonesia, tak lain dan tak bukan adalah obligasi pemerintah dan korporasi.
Kedua jenis obligasi tadi akan kita nilai dari sudut pandang reksa dana. Lebih baik pilih mana ya?
Mari kita ke pembahasan yang lebih mendalam
Pengertian Reksa Dana Obligasi Pemerintah dan Korporasi
Yang pertama yang perlu kita bahas sebelum ke perbandingan adalah kita perlu tahu dulu apa pengertian dari kedua jenis RDO (reksa dana obligasi) ini.
Reksa Dana Obligasi Pemerintah
Reksa Dana Obligasi Pemerintah adalah sebuah produk reksa dana obligasi yang sebagian besar dana kelolaan dari investor digunakan untuk membeli surat utang yang diterbitkan oleh pemerintah melalui SBN (Surat Berharga Negara).
SBN tersebut sebenarnya dibagi menjadi dua macam, SBN konvensional dan SBN Syariah. Kedua macam SBN itu dibagi lagi menjadi 4 macam, dua macam SBN Konvensional dan dua macam lainnya Syariah.
Di sini kita tidak perlu memusingkan banyaknya macam SBN. Kita fokus saja ke reksa dana obligasi pemerintah berarti reksa dana yang alokasi dananya digunakan untuk membeli surat utang milik negara.
Reksa Dana Obligasi Perusahaan Swasta atau Korporasi
Seperti pada namanya, reksa dana obligasi korporasi adalah sebuah reksa dana yang sebagian alokasi dananya digunakan untuk membeli suar utang milik perusahaan swasta atau korporasi.
Untuk apa korporasi menerbitkan surat utang? Tentunya digunakan untuk keperluan perusahaan tersebut, entah itu untuk ekspansi perusahaan atau untuk membayar hutang.
Jika kalian cermat, kalian bisa membaca alasan suatu korporasi menerbitkan suatu surat utang yang bisa dibaca melalui situs IDX.co.id dengan menuliskan kode obligasinya.
Perbedaan Reksa Dana Obligasi Pemerintah dan Reksa Dana Obligasi Swasta
Setelah kalian tahu pengertian dari keduanya, sekarang mari kita melihat perbedaan yang ada di kedua reksa dana obligasi tersebut.
Di bawah saya sudah menuliskan perbandingan antara reksa dana obligasi pemerintah dan korporasi melalui dua tabel. Datanya bisa kalian baca dulu.
Reksa Dana Obligasi Pemerintah | Reksa Dana Obligasi Korporasi |
---|---|
Diterbitkan oleh negara | Diterbitkan oleh korporasi |
Risiko lebih rendah karena ditanggung oleh negara. Sampai saat ini belum pernah ada kasus gagal bayar (walaupun keadaan sedang dilanda krisis), karena jika sampai gagal bayar berarti negara tersebut bisa dikatakan bubar. | Risiko lebih tinggi, dalam beberapa kasus ada korporasi yang tidak mampu membayar obligasi yang sudah diperjanjikan sebelumnya karena perusahaan tersebut pailit. |
Return atau imbal hasil yang dijanjikan cenderung lebih rendah karena ada jaminan oleh negara. | Return atau imbal hasil yang dijanjikan biasanya lebih tinggi dibandingkan obligasi yang diterbitkan oleh pemerintah. |
Grafik NAV cenderung stabil, dalam keadaan tertentu bisa saja sangat volatile apalagi jika sedang ekonomi sulit. | Grafik NAV cenderung volatile. |
Cocok untuk investor yang cenderung mempunyai profil risiko konservatif karena naiknya pelan namun pasti. | Cocok untuk investor yang tahu kapan harus beli dan kapan harus jual. |
Investasi jangka pendek-menengah. | Investasi jangka menengah-panjang. |
Contoh Produk Reksa Dana Obligasi Pemerintah dan Korporasi
Setelah mengetahui perbedaan antara kedua reksa dana obligasi tersebut, sekarang akan saya berikan contoh dari dua macam reksa dana obligasi pemerintah dan korporasi yang tersedia di agen penjual reksa dana Bibit.id.
Produk Reksa Dana Obligasi Pemerintah :
- Eastspring IDR Fixed Income Fund Kelas A
- ABF Indonesia Bond Index Fund
- Manulife Obligasi Negara Indonesia II Kelas A
- Schroder Dana Mantap Plus II
- BNP Paribas Prima II Kelas RK1
- Sucorinvest Bond Fund
- Majoris Sukuk Negara Indonesia
Produk Reksa Dana Obligasi Korporasi atau Perusahaan Swasta :
- Danamas Stabil
- Sucorinvest Stable Fund
- Batavia Dana Obligasi Ultima
- Manulife Obligasi Unggulan Kelas A
Kesimpulan
Nah, itulah pembahasan menyeluruh tentang obligasi dan pendalaman tentang reksa dana obligasi pemerintah VS korporasi.
Untuk selanjutnya kamu lebih prefer mana nih mengalokasikan uangmu ke obligasi pemerintah atau korporasi.
Sebelum mulai investasi reksa dana obligasi sebaiknya kamu pahami dulu ya aspek-aspek yang ada didalamnya.
Agar gak boncos hehe.
Sekian artikel dari saya. Terima kasih telah membaca.