Kebutuhan terima dan kirim uang secara real-time menjadi kebutuhan utama saat ini. Apalagi dengan banyaknya aplikasi fintech (aplikasi keuangan berbasis teknologi) sudah menjamur beberapa tahun terakhir membuat kebutuhan transfer antar bank menjadi hal yang biasa bagi beberapa orang.
Umumnya bagi nasabah yang ingin transfer antar bank pasti akan dikenakan biaya tambahan sebagai “ongkos” untuk mencatat perpindahan uang dari suatu bank ke bank lain. Ongkos tambahan ini sering kali kita sebut sebagai Biaya Transfer.
Biaya Transfer antara bank satu dengan bank lain mempunyai nominal yang berbeda, walaupun kebanyakan mematok harga Rp6.500 per transaksi namun masih ada beberapa bank yang menyajikan lebih rendah dari itu. Misalnya sesama bank BUMN dengan transaksi di ATM Link Himbara yang hanya mematok Rp4.000.
Daftar Isi
Rp6500 Nggak Sekadar Recehan
Walaupun kesannya recehan yaitu Rp6.500, tapi bagi sebagian orang uang dengan nominal tersebut cukup untuk membeli kebutuhan sehari-hari. Dimulai dari hal kecil Rp6.500 siapa yang kira jika kita transaksi 10x beda bank tiap bulannya maka dengan setahun uang tersebut terkumpul menjadi Rp780.000.
Dengan uang Rp780.000 kita bisa membeli kebutuhan yang lain kan dibandingkan harus bayar biaya transfer beda bank yang bagi sebagian orang hal itu bisa untuk membeli kebutuhan lain. Mari saya berikan contoh kebutuhan apa saja yang bisa dibeli dengan uang Rp780 ribu :
– 101 Liter bensin Pertalite (Rp7.650/liter)
– 81 Kilogram beras (Rp9.627/kg)
– 1 Bulan biaya kos
Nah, gimana? kalo dihitung-hitung lagi dengan uang Rp6.500 cukup banyak kan jika dibelikan kebutuhan yang lain. Pertanyaannya, gimana sih cara menghindari biaya-biaya yang seharusnya tidak kita keluarkan ini? Yuk mari kita bahas.
Cara Menghindari Biaya Transfer
Bagi yang cermat, sebenarnya pihak bank itu cukup baik dengan memberikan kita 100% bebas biaya transfer untuk pengiriman uang ke sesama bank. Bebas biaya transfer ini tidak ada batasan apa pun, jadi semua orang bisa mendapatkan hak ini secara gratis.
Dari hal ini, lahirlah sebuah inovasi baru dari salah satu mantan mahasiswa yang dulunya resah akan uang Rp6.500. Inovasi baru ini dibuat sebuah layanan bernama Flip, yaitu layanan transfer antar bank yang menjanjikan tanpa ada embel-embel biaya tambahan.
Era Baru: Flip Menggebrak Dunia Finansial
Flip menjadi pioner penyedia layanan transfer antar bank gratis di Indonesia. Dikembangkan oleh mantan mahasiswa Fakultas Ilmu Komputer UI pada tahun 2015 silam. Saat tulisan ini dibuat, Flip telah digunakan setidaknya oleh 3 juta pengguna. Dengan total nilai transaksi sejak 2016 sebesar Rp24 Triliun.
Tentunya saat awal-awal aplikasi ini diperkenalkan, banyak komentar negatif dan rasa tidak percaya terhadap kredibilitas Flip. Bahkan Bank Indonesia (BI) sempat memblokir aplikasi ini karena dulunya Flip menerima terlalu banyak permintaan transfer antar bank dan dinilai bisa terjadi aksi fraud. Syukurnya, BI telah mencabut blokirannya dan berubah memberikan lisensi operasional resmi dan keamanan kepada Flip pada tahun 2016 lalu.
Flip sendiri telah men-support transfer antar bank gratis ke semua bank antara lain BCA, BRI, Mandiri, BNI/BNI Syariah, Jenius/BTPN/BTPN Wow!, Bank Syariah Mandiri/BSI, Bank Jago/Artos, Cimb Niaga dan 90 lebih bank lainnya. Tak terkecuali bank-bank daerah seperti Bank Jateng, Bank Sumut, Bank Nagari, dan lain-lain.
Untuk saya sendiri sudah menggunakan Flip sejak 2019 dan sudah menghemat Rp554.300 sejak menggunakan Flip. Cukup banyak kan?
Transfer Uang Dapat Cashback !
Jika saat ini kamu belum pernah mendaftar di aplikasi layanan Flip.id kamu bisa mendaftar menggunakan kode undangan YEHW3792 agar bisa mendapatkan saldo Rp25 ribu secara cuma-cuma saat pertama kali bertransaksi menggunakan Flip.