Beranda » Investasi » Apa itu Stock Split BCA? Apa Dampaknya ke Reksa Dana?

Apa itu Stock Split BCA? Apa Dampaknya ke Reksa Dana?

Bank BCA (Bank Central Asia) pertama melantai di pasar bursa atau sebutannya IPO (Initial Public Offering) dilakukan pada 31 Mei 2000.

Saat pertama kali melakukan penawaran umum perdana, BCA melalui kode saham BBCA mematok harga Rp1.400/lembar saham atau Rp140.000 per lot.

Investor-investor saat itu mungkin tidak expect yang akan terjadi ke BBCA dalam masa mendatang.

Siapa yang mengira pada saat IPO, BBCA akan menjadi bank swasta terbesar di Indonesia?

Siapa yang mengira di masa mendatang BBCA akan menjadi emiten saham yang punya performa paling bagus di IHSG? naik secara konsisten tiap tahunnya?

Siapa yang mengira pada tahun 2000 lalu bahwa BBCA akan mempunyai market cap paling terbesar di IHSG sampai menembus Rp800 Triliun?

Yap, semua tidak ada yang mengira bahwa BBCA akan menjadi sebesar ini.

grafik bbca dari ipo sampai sekarang
Grafik BBCA dari 2000 – 2021

Serba-Serbi Stock Split

Pengertian Stock Split

Dalam dunia investasi khususnya saham, ada banyak sekali aksi-aksi korporasi yang terjadi di dalamnya. Seperti Right Issue (RI), Dividen, BuyBack, dan Stock Split.

Sebenarnya apa itu stock split?

Stock Split adalah sebuah aksi korporasi emiten saham dengan cara memecah harga saham dalam rasio tertentu. (Sumber : OJK)

Umunya rasio stock split berkisar antara 1:2, 1:3 dan 1;5. Tak menutup kemungkinan ada rasio yang lainnya.

Tujuan Stock Split

Tujuan utama stock split sebenarnya adalah untuk menurunkan harga saham agar lebih murah dan dengan harapan transaksi atas saham tersebut bisa lebih ramai (likuid).

Logikanya, investor khususnya investor awam akan lebih memilih saham yang murah karena biasanya investor awam hanya memiliki modal yang terbatas. Tidak seperti investor kawakan yang modalnya mungkin sudah tidak terbatas lagi.

Cara Kerja Stock Split

Cara kerja stock split adalah dengan cara memecah harga saham sehingga meningkatkan jumlah saham yang beredar. Tapi walaupun jumlah sahamnya meningkat, stock split tidak mengubah jumlah saham yang disetor.

Jika dicermati, stock split sebenarnya mirip dengan redenominasi pada uang.

Jika redenominasi uang digunakan untuk mengurangi angka 0 akibat inflasi yang tinggi.

Stock split dalam saham biasanya dilakukan oleh saham-saham yang memiliki fundamental bagus.

Berikut beberapa saham yang sudah melakukan stock split :

  • Bank Mandiri (BMRI)
  • Bank Rakyat Indonesia (BBRI)
  • HM Sampoerna (HMSP)
  • Indofood Sukses Makmur (INDF)
  • Unilever (UNVR)

Walaupun saham-saham yang biasanya melakukan stock split berfundamental bagus, tak jarang saham-saham yang telah melakukan stock split malah harga sahamnya nyusruk sampai ke tanah.

Kita ambil contoh saham Unilever (UNVR). Pada tahun 2020 UNVR melakukan stock split sahamnya dalam rasio 1:5. Dari yang awalnya investor bisa menebus saham UNVR dengan harga Rp43.425 per lembar saham, setelah stock split berubah menjadi Rp8.685 per lembar.

Namun naasnya, setelah dilakukannya stock split, saham yang dipunyai oleh perusahaan multinasional ini terus turun hingga sekarang.

Kita tidak bisa menyalahkan penurunan harga saham dengan aksi korporasi stock split, karena faktanya penurunan harga saham diakibatkan oleh pandemi yang memang membuat bisnis sektor konsumsi seperti Unilever menjadi kurang beruntung.

Bagaimana Stock Split Terjadi

Kita anggap saja, ada sebuah emiten saham bernama A. Saham A ini memiliki harga Rp1.000 per lembar dengan jumlah saham beredar sebanyak 1 juta lembar saham.

Singkat waktu, saham A merasa harga yang sekarang terbilang tinggi dan berencana stock split dengan rasio 1:5. Dilakukanlah stock split.

Setelah stock split dilakukan, sekarang saham A memiliki harga Rp200 per lembar dengan saham beredar sebanyak 5 juta lembar saham.

Disini tidak ada yang berubah. Misal saja sebelumnya seseorang bernama Andi memiliki saham A sebanyak 1 lot di harga Rp1.000 per lembar, setelah dilakukannya stock split sekarang saham milik Andi berubah menjadi 5 lot dengan masing-masing harga Rp200 per lembar.

Nilainya masih sama bukan? Andi masih memiliki saham yang bernilai Rp100.000.

Yang berubah disini hanya harga saham setelah dilakukannya stock split. Yang sebelumnya Rp100.000 per lot nya menjadi Rp20.000 per lot saham.

Efeknya, mungkin saja Andi memilih untuk membeli lagi saham A karena dia merasa modal yang ia miliki hanya cukup untuk membeli saham A yang seharga Rp20.000 per lot.

Dan ini tak terjadi kepada si Andi saja. Masih banyak Andi-Andi lain yang berpikir demikian.

Lalu, bagaimana dengan stock split BCA?

logo bca

Stock Split BCA

Stock split yang dilakukan oleh bank swasta terbesar di Indonesia, emiten saham dengan performa paling bagus, dan mempunyai market cap terbesar seperti BCA ini tentunya sangat menarik.

Kita coba lihat harga saham BBCA sekarang, saham BBCA per hari ini dihargai dengan Rp33.000-an perlembar saham atau Rp3.300.000 per lotnya.

Ini tentu sangat mahal bagi investor ritel pemula seperti saya. Karena dengan harga Rp3.300.000 per lot terbilang terlalu tinggi, kebanyakan investor pemula memilih untuk menempatkan uang investasinya ke emiten saham dengan harga murah karena hanya memerlukan modal yang kecil.

Setelah Stock Split BBCA apa yang terjadi?

Kita perlu ketahui dulu, BBCA akan melakukan stock split sahamnya dengan rasio 1:5.

Jika harga saham BBCA sekarang Rp33.000 per lembar saham, maka setelah stock split berubah menjadi Rp6.600 per lembar saham atau Rp660.000 per lotnya.

Dari yang awalnya 3 jutaan dan berubah menjadi 600 ribu siapa yang tidak tertarik? Apalagi dengan saham sebesar dan sehebat BBCA pasti semua akan melirik.

Nah dengan begini, saham BBCA akan menjadi lebih likuid karena banyaknya transaksi yang akan terjadi setelahnya.

Apa Dampaknya ke Reksa Dana?

Pertanyaannya: Memangnya dengan aksi korporasi saham BBCA akan berdampak juga ke reksa dana?

Jawabannya, tentunya berdampak juga ke reksa dana, khususnya reksa dana saham.

Setelah dilakukannya stock split BBCA, reksa dana saham yang memiliki portofolio BBCA kemungkinan besar akan naik.

Karena dikabarkan setelah BBCA stock split, akan banyak sekali investor-investor baru yang akan masuk dengan membeli saham BBCA yang dulunya tidak sempat beli karena uangnya tidak cukup.

Dengan begini reksa dana saham yang memiliki emiten saham BBCA akan naik pesat, lebih dari yang biasanya.

Apa yang Perlu Dilakukan oleh Investor Reksa Dana?

Sebelumnya saya mau memberikan disclaimer terlebih dahulu, dalam artikel ini tidak ada ajakan untuk membeli atau menjual sebuah emiten saham, jadi pembaca bisa dengan bijak menentukan strateginya.

Disini untuk saya pribadi sebagai sesama investor, saya ingin langsung memborong reksa dana saham yang memiliki track record yang bagus dan memiliki saham BBCA di portofolionya.

Berikut beberapa reksa dana saham di Bibit yang memiliki portofolio saham BBCA di top holdingnya :

  • BNI-AM Indeks IDX30
  • Eastspring Investments Value Discovery Kelas A
  • Schroder Dana Istimewa
  • Batavia Dana Saham
  • BNP Paribas Pesona
  • dan masih banyak lagi…

Saya juga akan membagikan jadwal stock split BBCA, dipastikan kamu tidak masuk setelah dilakukannya stock split ya karena kemungkinan kamu akan ketinggalan kereta. (Data didapat berdasarkan keterbukaan informasi)

Jadwal Stock Split BBCA
Keputusan dewan komisaris dan direksi29 Juli 2021
Lapor Agenda RUPSLB ke OJK & Keterbukaan informasi
Pengumuman RUPSLB
30 Juli 2021
Pengumuman RUPSLB16 Agustus 2021
Pemanggilan RUPSLB1 September 2021
RUPSLB23 September 2021
Pengajuan permohonan pencatatan saham30 September 2021
Jadwal perdagangan saham dengan nominal baru diperkirakanOktober 2021

2 pemikiran pada “Apa itu Stock Split BCA? Apa Dampaknya ke Reksa Dana?”

Tinggalkan komentar