Dewasa ini sudah banyak sekali bank-bank digital baru yang bermunculan, entah itu dari bank-bank konvensional yang membuat sub-brand baru untuk menjangkau milenial ataupun bank yang memang lahir untuk digitalisasikan.
Setidaknya ada 9 bank digital yang saya ketahui sejauh ini, diantara lain : Jenius, Wokee, Digibank, TMRW, Jago, Blu, NEO+, Line Bank, BRI Agro, dan masih banyak lagi yang belum saya ketahui.
Kalo kita ngomongin bank digital khususnya di negara kita yaitu Indonesia. Kita tidak bisa lepas dari peran Bank BTPN melalui Bank Jenius yang menjadi pioneer bank-bank digital di Indonesia.
Pertengahan tahun 2016 menjadi tahun-tahun awal Bank Jenius lahir untuk menjadi awal dari bank digital di Indonesia. Saya ingat betul di tahun-tahun 2016-2017 ketika saya berjalan-jalan di mal untuk cuci mata seringkali promotor-promotor Bank Jenius menawarkan untuk pembukaan rekening Jenius yang mudah dan cepat.
Dikarenakan dulu saya masih konservatif soal masalah finansial (walaupun sekarang juga :p) saya menolak tawaran — atau bisa kita sebut paksaan — dari promotor Jenius dan tidak mau berpaling dari kemudahan yang diberikan bank konvensional.
Hari berganti hari, minggu berganti minggu, bulan berganti bulan, dan tahun berganti tahun. Akhirnya banyak bank lain yang mulai melirik market bank digital di Indonesia.
Saya tidak banyak mengikuti perkembangan bank digital di Indonesia, tapi setahu saya dulu ada berita yang ramai mengenai pimpinan Bank Jenius yang akhirnya dikeluarkan karena berbeda visi dengan bank tersebut. Akhirnya orang tersebut sekarang membuat bank digital baru yaitu Bank Jago.
Daftar Isi
Bank Digital Adalah Masa Depan?
Ngomongin bank digital di era sekarang jumlahnya sudah banyak sekali. Mereka melirik market milenial yang dianggap berbeda dibanding generasi-generasi sebelumnya.
Milenial menganggap bank seharusnya tidak ada biaya admin, gratis transfer ke mana saja tanpa potongan, deposito dengan imbal bunga yang tinggi, dan masih banyak lagi.
Tentunya itu merupakan market yang menantang bagi sebagian perusahaan-perusahaan bank. Bagaiamana tidak, biaya admin merupakan salah satu sumber pndapatan dari kebanyakan bank.
Tapi karena market sekarang mulai beralih, bank harus pintar memutar otak dan menciptakan inovasi baru yang bisa menggantikan biaya admin bulanan yang biasanya sebagai sumber pemasukan.
Salah satunya adalah dengan membuat bank yang benar-benar digital tanpa ada kantor cabang bank.
Bank tanpa kantor cabang merupakan langkah yang cukup menarik menurut saya.
Bank-bank tahu bahwa pasar milenial tidak mau ribet-ribet antri karena sekarang sudah jamannya digital dan menganggap kantor cabang itu tidak perlu karena terkait layanan bisa menghubungi call centre bank.
Tentu ini sebuah jawaban menarik bagaimana bank digital bisa survive tanpa biaya admin.
Jawabannya karena bank digital tidak memerlukan kantor cabang. Tanpa kantor cabang berarti mengurangi biaya operasional gedung dan tenaga manusia.
Dari hal ini muncul masalah baru. Jika tidak ada kantor cabang bank, lalu bagaimana cara kita setor tunai dan tarik tunai?
Untuk tarik tunai sudah ada alternatifnya yaitu bank-bank digital membuat inovasi baru dengan membuat gratis tarik tunai di ATM Bersama.
Disini masalahnya adalah untuk setor tunai. Memang, beberapa bank digital sudah membuat langkah-langkah bagaimana cara setor tunai, tapi itu lebih ke top-up dari bank lain daripada menyebutnya setor tunai.
Bank-bank digital biasanya merekomendasikan nasabahnya untuk melakukan setor tunai dengan cara transfer dari bank lain. Ini tentu bermasalah karena jika begitu sama saja kita harus membuat rekening bank konvensional yang ada biaya adminnya.
Sangat tidak milenial bukan?
Nah, dari sini saya mulai memikirkan apa alternatif lain yang bisa kita gunakan untuk setor tunai tanpa memakai rekening bank lain sebagai sumber dana transfer kita.
Dan disinilah saya menemukan jawabannya.
Cara Setor Tunai untuk Bank Digital
Seperti yang sudah saya singgung diatas, salah satu kelemahan bank digital adalah pada setor tunainya yang terbilang masih sulit.
Kita harus membuat rekening bank lain untuk transfer uang kita ke bank digital agar kita bisa bertransaksi menggunakan bank digital.
Kalo dipikir kembali ya sama saja dengan kita tidak memiliki bank digital karena akan dihadapi biaya admin bulanan lagi.
Pada artikel kali ini saya akan membagikan tutorial tentang bagaimana alternatif atau bisa kita sebut sebagai trik yang bisa kita gunakan untuk setor tunai ke bank digital.
Perlu diketahui bahwa trik yang akan saya bagikan ini bersifat gratis, makanya sangat cocok bagi kamu yang milenial banget.
Setor Tunai Bank Digital via Alfamart dari DANA
Bagi yang belum tahu, DANA adalah salah satu dompet digital (e-wallet) yang sudah banyak digunakan oleh masyarakat Indonesia.
Menurut data dari kontan.co.id pada bulan Maret 2021, aplikasi DANA telah digunakan oleh 60 juta pengguna.
Salah satu alasan banyaknya pengguna DANA adalah karena DANA menjadi satu-satunya (yang saya ketahui) yang masih gratis untuk masalah transaksi.
Berbeda dengan e-wallet lain di Indonesia yang mulai ada biaya-biaya tambahan, DANA ini masih gratis untuk apapun.
Salah satu fitur keunggulanan DANA juga kita bisa setor tunai kita melalui outlet retail yang hampir ada di seluruh Indonesia yaitu Alfamart.
Karena jaringan Alfamart itu sangat luas dan hampir menyeluruh ada di Indonesia membuat saya tertarik membuat tutorial ini yaitu Tutorial Setor Tunai Bank Digital dari Alfamart Melalui DANA.
Untuk lebih jelasnya akan saya jabarkan caranya.
Cara Top-up DANA dari Alfamart
- Buka Aplikasi DANA – Dompet Digital Indonesia. Jika belum punya bisa unduh dulu disini.
- Klik pada Isi Saldo.
- Akan ada beberapa pilihan, salah satunya adalah AGEN. Pilih saja Alfamart.
- Disitu akan tertera DANA ID yaitu nomor telepon kamu yang sudah terdaftar di DANA. Silahkan datang ke cabang Alfamart terdekat.
- Jika sudah sampai di Alfamart, silahkan bilang ke kasir “ingin topup DANA”.
- Nanti kasir akan tahu dan akan menanyakan nomor DANA ID kamu, silahkan saja informasikan nomor telepon yang sudah di daftarkan di DANA.
- Informasikan juga untuk nominal topup-nya. Disini nominal topup kelipatan Rp50.000 dengan batas Rp1 juta per transaksi, pastikan uang kamu cukup.
- Ikuti instruksi lebih lanjut oleh kasir dan dalam beberapa menit saldo DANA kamu akan masuk.
Eitss… tutorialnya belum selesai ya karena ini kamu baru saja top-up saldo DANA. Setelah ini kamu harus memindahkan uang kamu dari saldo DANA ke bank digital yang kamu punya. Untuk caranya bisa ikuti tutorialnya lebih lanut.
Memindahkan Saldo DANA ke Bank Digital
- Buka Aplikasi DANA kamu kembali.
- Klik pada menu Kirim.
- Pilih Kirim ke Rekening Bank.
- Tambahkan rekening bank baru jika kamu belum pernah kirim ke rekening bank kamu.
- Masukkan informasi berupa Nama Bank dan Nomor Akun (untuk alias dikosongkan saja). Selanjutnya klik Tambah Bank Baru.
- Masukkan nominal jumlah yang akan disetorkan dari saldo DANA ke bank digital yang kamu punya. minimal setor adalah Rp50.000, dibawah Rp50.000 akan dikenakan biaya admin dari DANA.
- Klik Atur Saldo dan KONFIRMASI.
- Segera setelah itu uang kamu akan masuk ke rekening bank digital kamu.
Perlu diperhatikan bahwa DANA memberikan batasan transfer dari DANA ke rekening bank, untuk batasannya 10x perbulan. Jadi pada awal bulan akan ter-reset untuk batasan transfernya.